SahabatQQTraveling - Langkawi Development Authority (Lada) mengumumkan Rencana Pemulihan Pariwisata Langkawi tiga fase 2021--2022. CEO Lada Nasaruddin Bin Abdul Muthalib mengatakan pihaknya berfokus pada mempersiapkan dan mengubah citra Langkawi sebagai tujuan bebas COVID-19, berkonsentrasi pada keselamatan dan ekowisata.
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
"Kami telah diminta mempersiapkan pembukaan kembali (Langkawi)," kata Alexander Isaac, CEO Tropical Charters dan wakil presiden Asosiasi Bisnis Langkawi, melansir SCMP, Sabtu (14/8/2021). "Jika semuanya berjalan dengan baik, Langkawi akan mencapai kekebalan komunal pada minggu ketiga Agustus, ketika 80 persen atau lebih dari 76.400 penduduknya divaksinasi penuh."
Isaac mengatakan bahwa yang pertama kembali ke pulau itu adalah turis domestik yang sudah divaksinasi penuh. Turis asing dikatakan menyusul pada Desember 2021 atau Januari 2022. Berbeda dari Phuket, Thailand yang mengizinkan turis asing yang divaksinasi masuk tanpa karantina, pengunjung pertama yang kembali ke Langkawi harus menjalani karantina dalam waktu singkat.
Lada pun telah memperkenalkan MySafe Langkawi, sertifikasi bisnis pariwisata yang mematuhi protokol jarak sosial. Ini akan berjalan seiring myvacation, portal pemesanan yang diluncurkan Isaac untuk menawarkan paket liburan sesuai prosedur operasi standar.
Jika pembukaan kembali terbukti berhasil, pemerintah Malaysia berencana memperluas "travel bubble bebas COVID-19" ke Kuching, ibu kota negara bagian Sarawak. Selanjutnya, mereka menargetkan pulau-pulau tujuan wisata lainnya di luar semenanjung Malaysia, seperti Redang, Perhentian, Pangkor, dan Tioman. SahabatQQ
Selama penutupan, banyak orang di Langkawi berupaya mempersiapkan kembalinya turis. Mereka berusaha melepaskan pulau dari ketergantungan pada status bebas beanya, sebuah inisiatif pada 1987 untuk menarik pengunjung dengan belanja bebas pajak dan alkohol termurah di Malaysia.
Upaya Operator Tur
Penyetelan ulang ekologis bertujuan melestarikan lingkungan dan aset Langkawi, seperti Taman Geoforest Kambrium Machinchang yang berusia 550 juta tahun. Taman itu diresmikan UNESCO pada 2007 sebagai geopark pertama di Asia Tenggara.
"Inisiatif keberlanjutan di Langkawi telah mencatat banyak momentum, bahkan sebelum pandemi COVID-19," kata Claudia Mueller, direktur pelaksana Dev's Adventure Tours. "Sebagian besar pelaku industri pariwisata perlahan tapi pasti beradaptasi dan mengadopsi pariwisata berkelanjutan dengan cara mereka sendiri yang kecil, namun bermakna."
Pihaknya mengoperasikan safari laut yang berfokus pada lingkungan, membawa kelompok sangat kecil ke pantai dan jalur air yang jarang dijelajahi dengan kayak. Mereka pun mengadopsi kebijakan larangan plastik yang ketat pada 2018, menyediakan botol kaca yang dapat digunakan kembali para tamu dan menghindari memberi makan satwa liar.
Tropical Charters adalah perusahaan lain dengan semangat serupa. Mereka telah membangun kembali salah satu katamarannya untuk dijalankan dengan motor listrik dan baterai bertenaga surya. Di samping, pihaknya juga memulai pelayaran pendidikan geopark, membawa siswa dan guru dalam tur tentang keajaiban Machinchang Langkawi. Agen Domino99
0 Komentar