5 Perbedaan Hiking dan Trekking, Jangan sampai Tertukar!

TravelSahabatQQ - Buat kamu yang suka menikmati waktu di alam terbuka untuk menghilangkan penat, tentu sudah gak asing lagi dengan istilah hiking dan trekking. Kedua aktivitas tersebut identik dengan berjalan. Namun, tahukah kamu kalau ternyata keduanya berbeda?

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

Hiking tidak hanya berkaitan dengan pendakian. Demikian pula dengan trekking yang bukan sekadar berjalan jarak jauh. Keduanya sama-sama menantang, tetapi tingkat kesulitan hingga hal yang dipersiapkan berbeda.                                                                                                                                                        

Supaya gak tertukar dalam menggunakan istilah tersebut, berikut ini perbedaan hiking dan trekking yang perlu kamu ketahui. Berbeda di mananya, sih?

1. Durasi hiking lebih pendek dibanding trekking

Kamu perlu memahami bahwa trekking diartikan sebagai perjalanan jauh atau sulit, terutama dengan berjalan kaki. Sedangkan hiking berjalan jauh untuk tujuan mencari kesenangan. Sekilas memang mirip, tetapi kamu dapat membedakan dari durasinya.

Trekking biasanya berlangsung setidaknya dua hari dan bahkan berbulan-bulan. Tujuannya tidak hanya untuk kesenangan dan mencapai tujuan tertentu, tetapi lebih menikmati perjalanan ribuan kilometer selama trekking.

Sedangkan hiking, memiliki durasi yang lebih pendek, mulai beberapa jam hingga seharian. Hiking juga dapat menjadi perjalanan dua hari semalam, tapi tidak memakan waktu berhari-hari seperti trekking.

2. Jalur untuk trekking lebih sulit daripada hiking

Durasi trekking yang lebih lama dapat disebabkan oleh medan yang dilalui. Perjalanan saat trekking tidak selalu menggunakan jalur yang sering dilalui maupun telah ditandai.

Kerap kali mereka menjelajah atau bahkan membuka jalur baru di gunung, pantai, hutan, dan masih banyak lagi. Dengan begitu, trekker cenderung lebih leluasa dengan cara unik mereka menikmati alam yang belum tersentuh. Selain tingkat kesulitannya, jarak yang ditempuh untuk trekking sekitar 50 km hingga 1.000 km.SahabatQQ

Berbeda lagi dengan hiking yang sering menggunakan jalur yang telah ditandai. Hiking menjadi perjalanan yang lebih menyenangkan dan tidak terlalu menegangkan dibandingkan trekking. Jaraknya pun lebih dekat, sekitar 30 km dan gak lebih dari 100 km.

3. Hiker vs trekker kerap memilih akomodasi yang berbeda

Hiker dapat memanfaatkan tempat pemberhentian yang telah disediakan. Karena jalur yang dilalui telah dibuka untuk umum, sehingga mudah menemukan pos peristirahatan. Jika harus bermalam, biasanya juga tersedia petunjuk atau tempat yang cukup aman untuk mendirikan tenda.

Berbeda dengan trekker yang berfokus pada tujuan tertentu. Biasanya tidak melalui jalur yang sama saat berangkat dan pulang. Dengan begitu, mereka cenderung memanfaatkan berbagai akomodasi di sepanjang rute trekking dan menyesuaikan dengan kondisi cuaca.

Berkemah selama perjalanan menjadi keharusan bagi trekker. Jalur yang dilalui umumnya merupakan daerah terpencil yang jauh dari peradaban manusia. Dengan begitu, kemampuan menentukan tempat yang tepat untuk beristirahat sangat penting.

4. Meski mirip, trekking membutuhkan lebih banyak peralatan dibanding hiking

Trekking maupun hiking memang sama-sama berjalan kaki di alam terbuka. Sebenarnya, peralatan yang digunakan untuk melakukan kedua aktivitas tersebut tidak jauh berbeda. Hanya saja, saat trekking memerlukan carrier dan kebutuhan logistik yang lebih banyak dibandingkan dengan hiking.

Peralatan lain, seperti tenda, kompas, peta medan, sleeping bag, dan survival emergency kit, penting banget saat trekking. Kamu juga perlu merencanakan dengan matang, ada kalanya di alam terbuka memerlukan peralatan khusus. Hal ini tergantung medan, aksesibilitas ke tempat berlindung, kondisi cuaca, dan kebutuhan fisikmu.Agen Domino99

Untuk trekking, setidaknya kamu membutuhkan ransel berukuran 60-80 liter untuk menampung keperluanmu selama perjalanan. Sedangkan untuk hiking cukup membawa ransel berukuran 25-50 liter.

5. Hiking lebih cocok untuk pemula dibandingkan trekking

Semua perbedaan sebelumnya dapat memberikanmu gambaran kalau trekking  lebih sulit dibandingkan hiking. Kesiapan fisik dan latihan untuk melakukan perjalanan berhari-hari tanpa henti, menjadi hal penting sebelum trekking. Selain kesiapan fisik, mentalmu pun perlu dipersiapkan sebelum memutuskan untuk trekking.

Sedangkan hiking, dianggap lebih mudah dan tepat untuk para pemula, karena jalur yang ada sudah kerap dilalui dan dilengkapi tanda tertentu. Hal ini membuat hiking sebagai kegiatan rekreasi yang menantang sekaligus menyenangkan.

Jika tertarik untuk trekking, kamu dapat menjelajahi Kepulauan Mentawai yang memiliki flora dan fauna yang beragam. Bahkan, Kepulauan Mentawai kerap disejajarkan dengan Madagaskar untuk primata endemik.

Kalau kamu suka trekking dengan view pegunungan, ikuti saja Java Four Volcano Summit. Perjalanan ini dimulai dari Yogyakarta dan berakhir di Pantai Pemuteran, Bali. Ada empat gunung berapi yang dilalui, yakni Merbabu, Semeru, Bromo, dan Ijen dengan durasi waktu sekitar 11 hari 10 malam.

Sedangkan untuk hiking, lebih banyak pilihan dan mudah diakses. Seperti perjalanan menuju Air Terjun Tumpak Sewu di Jawa Timur. Tingkat kesulitannya sedang dan membutuhkan waktu 1 jam 20 menit untuk perjalanan pergi dan pulang.

Tempat lainnya adalah Campuhan Ridge Walk, Ubud, Bali dengan jarak sekitar 40 km untuk pergi dan pulang. Tempat ini cocok untuk pemula dengan jalurnya yang mudah. Durasi yang diperlukan sekitar 1-2 jam.

Nah, sekarang kamu tahu perbedaan hiking dan trekking kan? Keduanya memang mirip, tetapi tingkat kesulitan dan persiapannya berbeda. Jangan sampai tertukar, ya!

Posting Komentar

0 Komentar