Penasaran dengan eksotisnya Taman Nasional Lorentz? Yuk, simak rekomendasi kegiatan yang bisa kamu jelajahi di Taman Nasional Lorentz.
Mau bertualang di alam bebas dikelilingi oleh hewan langka serta pegunungan megah dengan rimbunnya hutan dan padang rumput yang membingkainya? Tak perlu khawatir, karena untuk mendapatkan panorama alam eksotis tersebut, tak perlu jauh-jauh menyebrang hingga benua Afrika karena Taman Nasional Lorentz yang berada di Papua Barat mampu menawarkan panorama yang eksotis tersebut.
Ya, Taman Nasional Lorentz di Papua Barat bisa dikatakan merupakan salah satu taman nasional yang relatif belum terjamah karena areanya yang super luas. Dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1999, Lorentz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara dengan luas mencapai 2,3 juta hektar! Saking luasnya bahkan sejauh ini belum ada pemetaan lanskap taman secara resmi, lho. DominoQQ
Keanekaragaman hayati di Taman Nasional Lorentz ini memang sangat luar biasa, apalagi kawasan konservasinya yang terbentang sepanjang 10 kabupaten ini memiliki ekosistem terlengkap di dunia, mulai dari padang rumput, rawa-rawa, hutan hujan, hutan sagu, hutan gambut, pegunungan, pantai, dan masih banyak lagi.
Meski sebagian besar medannya mungkin tak bisa kamu telusuri seluruhnya (apalagi tanpa guide), ada beberapa spot atau aktivitas yang bisa kamu lakukan saat berkunjung ke Taman Nasional Lorentz. Apa saja yang destinasi objek wisata di Taman Nasional Lorentz di Papua? Yuk, simak dan jelajahi berbagai pesona alam yang ada di Taman Lorentz berikut:
Daya Tarik Taman Nasional Lorentz
Pesona Alam Eksotis di Lembah Baliem
Area yang bisa dibilang paling populer di Taman Nasional Lorentz adalah Lembah Baliem yang masih berada dalam wilayah kota Wamena. Lembah dengan backdrop Pegunungan Jayawijaya ini menyimpan beragam pesona alam yang menawan.
Yang jelas wajib masuk dalam to-visit list di Taman Nasional Lorentz kamu adalah:
Danau Habema yang dijuluki danau berselimut awan karena untuk mencapainya mesti hiking menuju Pegunungan Tengah\
Pasir Putih Aikima yang disapu oleh pasir putih meski jauh dari pantai
Goa Kontilola dengan pilar batu alamnya
Telaga Biru Maima yang berwarna biru toska. Sayangnya, di telaga ini kamu tidak diperbolehkan berenang karena disucikan oleh warga setempat, tapi tak perlu kecewa—the view will be enough!
Habitat dari Satwa Langka
Taman Nasional Lorentz merupakan habitat untuk 630 spesies burung dan 123 mamalia (yang sejauh ini telah diidentifikasi), termasuk kanguru! Bahkan salah satu jenis kanguru yang endemik di Papua—kanguru pohon hias yang berwarna cokelat—jadi maskot perhelatan PON 2020 di Papua.
Look but don’t touch ya, atau bahkan mencoba memeliharanya karena kanguru Papua ini telah masuk dalam daftar satwa langka di Indonesia yang dilindungi dari kepunahan. Selain itu, hewan endemik lainnya yang bisa ditemukan di Taman Nasional Lorentz antara lain Burung Cendrawasih dan Puyuh Salju.
Salju Abadi di Gunung Puncak Jaya
Yang jelas kamu butuh pengalaman mumpuni dan izin untuk bisa menaiki puncaknya, dan disarankan untuk menyewa bantuan porter untuk mencapai puncaknya. Untuk info perizinan kamu bisa menghubungi Balai Taman Nasional Lorentz, Jalan Raya Abepura, Kotaraja, Jayapura, Papua Barat.
Mengenali Suku Asli Papua
Sejauh ini telah diidentifikasi sembilan kelompok suku pedalaman yang tinggal di dalam wilayah Taman Nasional Lorentz termasuk:
👉Suku Nduga
👉Suku Dani
👉Suku Dani Barat/Lani
👉Suku Amungme
👉Suku Sempan
👉Suku Moni
👉Suku Somahai
👉Suku Komoro
Suku Asmat (yang terkenal dengan kerajinan ukiran kayu yang telah mendunia)
Selain itu, diduga masih banyak lagi suku yang tinggal di wilayah pedalaman Taman Nasional Lorentz.
Jika kamu ingin lebih mudah mengenali kultur suku-suku asli Papua ini, kunjungi Festival Lembah Baliem yang diadakan tiap bulan Agustus. Atraksi utama festival yang telah diadakan sejak 1989 ini adalah simulasi tradisi perang antarsuku yang melibatkan suku Dani, Lani, dan Yali. Menarik, bukan?
Cara ke Taman Nasional Lorentz
Tak dimungkiri untuk menyambangi Taman Nasional Lorentz memang butuh kocek yang tebal. Taman Nasional yang mendapatkan namanya dari penjelajah asal Belanda, Hendrikus Lorentz, ini bisa kamu capai dari Wamena, Biak, Jayapura, dan Timika.
Sejauh ini hanya ada tiga maskapai yang membuka penerbangan ke Papua—Lion Air, Wings Air, dan Batik Air—dengan kisaran harga tiket one way antara 3 – 4 jutaan. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah antara bulan Agustus dan Desember, jadi masih ada waktu untuk menabung, kan?
0 Komentar