Situs Kota Cina, Bukti Medan Pernah Jadi Kota Pelabuhan Internasional

 
Kota Medan merupakan kota terbesar di Indonesia. Dibalik kebesaran itu, Kota Medan menyimpan segudang sejarah peradaban masa lalu. Salah satunya adalah peradaban Cina.

Peradaban ini diketahui sejak ditemukannya situs Kota Cina di Medan. Banyak benda-benda bersejarah ditemukan. Benda itu pun lalu disimpan di sebuah museum yang diberi nama Museum Situs Kota Cina. DominoQQ

Bagi detikers yang belum tahu soal Museum Situs Kota Cina ini, berikut ulasan singkatnya.

Dilansir situs medantourism.pemkomedan.go.id, Museum Situs Kota Cina berada di Jalan Kota Cina, Nomor 65, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan.

Adanya hal ini, menjadi bukti Kota Medan pernah dijadikan sebagai pelabuhan internasional dari abad 11 hingga abad 14 Masehi. Berbagai kapal perniagaan dari Persia, Hindia dan bahkan Tiongkok pernah berlabuh di Kota Cina itu.

Hal itu dibuktikan dengan berbagai penemuan barang bersejarah di kawasan tersebut seperti keramik dari Persia dan Tiongkok, uang keping dari Sri Lanka dan Tiongkok dan patung Buddha dari Hindia.

Bukti lain yang memperkuat Situs Kota Cina menyimpan jejak peradaban internasional adalah ditemukannya beberapa keping uang koin Sinhalese dari Kerajaan Polonnaruwa, Srilanka.

Kemudian, terdapat juga koin-koin yang dikeluarkan oleh Raja Sahasa Malla dan Ratu Lilavati pada abad 13 Masehi yang memiliki ukuran simbolisme dewa dan aksara Srilanka dengan diameter 22,05 milimeter.

Situs Kota Cina secara topografis terletak di Lembah Deli, yang termasuk wilayah pantai timur Sumatera. Untuk mencapai lokasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor roda empat dari Kota Medan, dengan menelusuri tepi Sungai Deli sejauh 14 kilometer menuju arah utara.

Kota Medan Pernah Jadi Pelabuhan Internasional.

Kemudian menyeberanginya sejauh dua kilometer menuju arah barat. Kota Cina dan Paya Pasir merupakan situs pelabuhan kuno yang sangat penting dalam rangka perdagangan Asia Tenggara.

Letaknya di lembah Sungai Deli Pantai Timur Sumatera Utara. Sekitar 16 kilometer dari Kota Medan dan sekitar 7 kilometer ke arah hulu dari muara Sungai Deli.

Menurut McKinnon, seperti ditulis dalam situs resmi Pemkot Medan itu mengatakan Kota Cina telah dimukimi oleh orang-orang Tamil pada masa itu. Di Kota Cina ini diduga terdapat jaringan dagang, yaitu perserikatan besar pedagang Tamil, yang bernama Ayyavole ainnuarruvar dan Mannikiram.

Perserikatan ini melakukan kegiatan di wilayah Asia Tenggara (McKinnon 1993:56). Rupanya orang-orang Tamil ini pernah berjaya di wilayah Sumatera bagian utara. Mulai dari Barus, Banda Aceh, Kota Cina, dan Sumatera Barat.

Situs Kota Cina sendiri diketahui keberadaannya pada 1970an dan jejak sejarahnya mulai terkuak sejak ditemukannya sebuah arca kuno tepatnya pada saat adanya penggalian tanah menggunakan alat berat untuk penimbunan pembangunan jalan Tol Belmera pada 1986.

Posting Komentar

0 Komentar