Travelsahabatqq - Nusa Penida adalah sebuah pulau yang terletak di tenggara Bali yang pesona keindahannya telah mendunia. Deretan pantai dengan tebing-tebing nan eksotis di pulau ini telah menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
Sebut saja, Kelingking Beach, Angel's Billabong, Broken Beach, Atuh Beach, Diamond Beach hingga Crystal Bay. Setidaknya butuh beberapa hari untuk menikmati pantai-pantai di pulau yang dipisahkan oleh Selat Badung dari Pulau Bali ini.
Namun pesona pulau yang masuk wilayah Kabupaten Klungkung, Bali, ini tak hanya deretan pantainya. Bagi wisatawan yang hobi melakukan snorkeling atau diving, kejernihan perairan Nusa Penida bisa menjadi surga alam bawah laut yang terlupakan.
Bersama pulau-pulau kecil lain di kasasan yaitu Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan, perairan Nusa Penida terkenal dengan kawasan selam seperti di Crystal Bay, Manta Point, Batu Meling, Batu Lumbung, Batu Abah, Toyapakeh dan Malibu Point.
Bagi Anda yang ingin melihat makhluk laut berukuran besar, menyelam atau diving di Nusa Penida adalah tempat yang tepat. Situs Manta Point adalah salah satu lokasi selam Bali karena mudah menjumpai Manta rays atau pari Manta sepanjang tahun.
Sekilas, pari Manta (Manta birostris) adalah salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia. Lebar tubuhnya dari ujung sirip dada ke ujung sirip lainnya mencapai hampir 7 meter, dengan bobot terberat hingga 3 ton.
Manta dapat ditemukan di lautan tropis di seluruh dunia. Persebarannya yang luas dan penampilannya yang unik menyebabkan ikan ini memiliki banyak nama mulai menurut daerahnya.
Terlepas dari ukurannya, pari Manta tidak berbahaya bagi manusia dan tidak memiliki duri yang menyengat. Ikan yang dilindungi undang-undang ini hanya berenang dengan mulut terbuka dan memakan zooplankton.
Manta Point sendiri adalah singkapan batu kapur di Tanjung Pandan, dekat sisi barat Pulau Nusa Penida. Pemandangan di atas air sangat spektakuler, dengan tebing kapur terjal yang dikikis oleh gelombang besar yang menghantam pantai sepanjang tahun.
Tantangan lokasi penyelaman Manta Point berasal dari gelombang yang kadang bisa sangat besar dan ombak yang kuat dari Samudra Hindia serta arus lewat (through-flow) yang terus menerus menempa.
Perairannya ini kaya dengan plankton yang sering memikat burung laut yang tengah mencari makan. Selain itu, Manta Point ini juga berfungsi sebagai "stasiun pembersihan" ikan pari yang merupakan keuntungan besar bagi para penyelam yang mencari kesempatan untuk melihat pari Manta dari jarak yang sangat dekat dan dengan perilaku yang sangat tenang.
Sebagian besar waktunya, pari Manta hanya berputar mengelilingi penyelam menjadi pengalaman yang menakjubkan dengan ikan bersayap yang berputar seperti jarum jam. Pada hari-hari tertentu, penyelam mungkin hanya bertemu satu pari Manta, namun jika beruntung akan melihat hingga belasan ekor!
Bertemu Mola-mola
Selain pari Manta masih ada ikan raksasa lain dengan perilaku bersahabat di lokasi ini. Ikan raksasa itu disebut sebagai ikan matahari atau Mola-mola. Penyelam berpeluang bertemu dengan Mola-mola ini di perairan Nusa Penida.
Dalam bahasa Latin, Mola berarti batu gerinda yaitu gumpalan batu abu-abu bulat. Dikenal sebagai Sunfish Ocean, Mola-mola memiliki beberapa nama berbeda di seluruh dunia. Di Prancis itu adalah ikan bulan dan orang Jerman menyebutnya Schwimmender Kopf yang diterjemahkan menjadi kepala renang.
Ikan dalam genus ini berwarna perak dan memiliki tekstur kulit yang kasar. Ikan ini memiliki bentuk yang tampak buntung dan berbentuk seperti peluru karena sirip belakangnya yang tidak pernah berkembang. Seiring bertambahnya usia ikan, sirip tersebut justru melipat dan membentuk bagian bulat bernama clavus.
Situs perairan Crystal Bay di Nusa Penida adalah salah satu tempat terbaik di Indonesia untuk melihat Mola-mola. Raksasa lembut ini merupakan kerabat ikan buntal dan berdiameter sekitar tiga meter dan beratnya mencapai satu ton atau lebih. Mola-mola terbesar tercatat dengan berat 2,5 ton.
Crystal Bay terbilang ramai oleh pengunjung, maka disarankan untuk melakukan penyelaman lebih awal didukung dengan kondisi laut yang juga lebih baik. Tebing yang membatasi saluran di luar teluk memiliki arus yang kuat dan air yang lebih dingin daripada kebanyakan tempat lain di sekitar Bali.
Arus di sekitar Crystal Bay tidak dapat diprediksi dan kemungkinan arus turun yang sangat kuat. Divers Alert Network telah mengeluarkan peringatan terhadap penyelam yang tidak berpengalaman karena Crystal Bay adalah situs menyelam untuk penyelam tingkat lanjut saja. Direkomendasikan bahwa kelompok penyelam memiliki maksimal empat orang dan penyelam tetap sedekat mungkin dengan karang.
Mola-mola termasuk pemalu tetapi mereka akan sering tinggal di satu area untuk waktu yang lama jika mereka tidak terganggu. Musim Mola-mola adalah antara Juli dan Oktober, namun kebanyakan penyelam datang untuk melihat Mola-mola pada Agustus dan September yang dapat menyebabkan lokasi penyelaman yang ramai. DominoQQ
Peluang untuk melihat Mola Mola bisa lebih tinggi di sekitar bulan purnama ketika termoklin air dingin lebih melimpah.
Selain Mola-mola, biota laut lainnya di kawasan ini antara lain pari elang, frogfish, leopard shark, wobbegong shark dan ada lumba-lumba yang bermain di arus.
Bagi Anda yang ingin berlibur ke pulau Nusa Penida Bali, tak perlu bingung. Pulau ini berjarak sekitar 40 menit perjalanan laut dari Pantai Sanur, Bali. Dari Bandara Internasional Ngurah Rai, wisatawan dapat menggunakan taksi daring yang tersedia di bandara untuk mencapai Pelabuhan Sanur yang lokasinya berada di pantai Matahari Terbit Sanur. Perjalanan dari bandara menuju pantai sunset Bali ini akan membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Lokasi dermaga penyeberangan ke Nusa Penida yang paling populer adalah dermaga kapal cepat di Pantai Sanur. Harga tiket kapal cepat berkisar 70 ribu rupiah per orang.
0 Komentar