Fakta Menarik Purwokerto, Kota Sejuta Julukan


TravelsahabatQQ - Kota Purwokerto adalah ibu kota Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Jumlah penduduknya 240.128 jiwa di Oktober pada 2020 menurut data BPS Kabupaten Banyumas.

Berbagai julukan disandang kota di jalur selatan Jawa Tengah ini dari kota wisata, kota keripik, kota transit, kota pendidikan sampai kota pensiunan karena begitu banyaknya pejabat-pejabat negara yang pensiun dan akhirnya menetap di kota ini. Di kota ini pula terdapat museum Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank BUMN ini pertama kali berdiri ada disini dan pendiri bank ini adalah Raden Bei Aria Wirjaatmadja putra daerah

Purwokerto dianggap sebagai kota yang tak otonom karena secara de jure masih di bawah pemerintah daerah Kabupaten Banyumas sebagai pusat pemerintahan. Secara administratif, Purwokerto terbagi menjadi empat kecamatan dengan 27 kelurahan.DominoQQ

Sebenarnya ada wacana pembentukan Kota Purwokerto terlepas dari Kabupaten Banyumas terus bergulir. Jika dilihat dari sejarahnya, Purwokerto asalnya berstatus Kota Administratif (Kotif), di mana sebagian Kotif lain sudah menyandang status Kota dengan otonomi tersendiri.

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Purwokerto. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Purwokerto yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Bahasa dan Budaya

Bahasa yang digunakan di Purwokerto adalah bahasa Jawa dialek Banyumasan atau sering disebut Ngapak. Bahasa ini merupakan bahasa kebanggaan yang patut untuk dilestarikan dan dihargai. Dialek dan budaya masyarakatnya memperkaya keanekaragaman Indonesia. Banyak juga yang membuat kamus bahasa Banyumasan dalam berbagai versi.

Purwokerto juga punya alat musik khas yaitu kentongan atau musik thek-thek. Kentongan menjadi kesenian khas dengan alat musik bambu yang dimainkan oleh 20-40 orang. Kentongan tidak lagi hanya berbentuk satu buah bambu yang dipukul, melainkan sudah bernada seperti halnya calung.

Seorang perajin alat kentongan di Banyumas, Sutar mengatakan alat kentong dikombinasikan dengan instrumen calung. Nada yang dihasilkan dari penggabungan dua alat ini menciptakan harmoni dan enak didengar. Untuk menyempurnakan harmonisasi ini dengan memasukkan suling dan angklung. Musik yang dimainkan secara massal ini kerap dipentaskan di masyarakat.

2. Tempat Kelahiran Artis, Menteri sampai Pahlawan Nasional

Purwokerto juga merupakan tempat kelahiran sejumlah artis dan tokoh terkenal. Dari dunia hiburan ada nama Mayangsari, Titiek Sandhora, S. Bagio, dan Pangky Suwito, Ada pebulu tangkis legendaris Christian Hadinata dan atlet lari legendaris Purnomo Muhammad Yudi, lalu mantan menteri seperti Susilo Sudarman dan Supardjo Rustam.

Purwokerto juga jadi tempat kelahiran sastrawan Ahmad Tohari, sosiolog Imam B Prasodjo, dan pahlawan nasional sekaligus penggagas AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), Jenderal Gatot Subroto.

3. Kebun Raya Baturraden

Destinasi wisata Purwokerto ini terletak di Lereng Selatan Gunung Slamet. Kebun Raya Baturraden merupakan kebun raya satu-satunya di Jawa Tengah yang dilengkapi dengan berbagai atraksi alam yang indah. Kebun raya ini diresmikan oleh Megawati Sukarnoputri pada Desember 2015.

Kini, Kebun Raya Baturraden juga dilengkapi dengan “green house” yang di dalamnya ada berbagai macam koleksi anggrek dan tanaman lain. Kebun raya ini juga memiliki Taman Bitanin yang memiliki beragam tanaman dan bunga langka, di antaranya bunga havana, daun dewa, antarium lipstick, palem paris, dan widoro laut yang tak hanya dipamerkan, juga dijual sebagai suvenir.

Di tempat ini juga terdapat Museum Satwa Langka, seperti: Harimau Sumatera, Beruang Madu, dan Macan Dahan. Dari Baturaden, Anda dapat melihat pemandangan Kota Purwokerto, Pulau Nusa Kambangan, juga beberapa pantai indah di daerah Cilacap. 

4. Monumen Panglima Besar Jendral Soedirman

Monumen dan sekaligus Museum Panglima Besar Jenderal Soedirman merupakan salah satu objek wisata sejarah di Purwokerto. Lokasinya tepat di sebelah timur jembatan Sungai Logawa yang menjadi pintu masuk Kota Purwokerto dari arah barat.

Monumen ini memiliki dua lantai yang pada lantai bawah menceritakan sejarah perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman saat merebut Yogyakarta kembali sebagai Ibu kota Indonesia (pada saat itu) dari kolonial Belanda. Di lantai dua terdapat patung Jenderal Soedirman duduk di atas kuda. Patung ini terbuat dari bahan perunggu seberat 5,5 ton dan tinggi 4,5 meter.

5. Kuliner Khas Purwokerto

Ada banyak makanan atau kuliner khas dari Purwokerto. Salah satunya adalah tempe mendoan yang banyak dijumpai di berbagai daerah di Jawa Tengah. Kemudian Sroto Sokaraja, yaitu soto yang menggunakan kacang tanah yang ditumbuk sebagai campurannya, kemudian ada pilihan isi dari sroto tersebut, bisa daging ayam atau daging sapi. Di dalam mangkuk itu ditambah remukan kerupuk merah dan taoge.

Ada Tahu Brontak, yaitu tahu yang diberi tepung, diberi bumbu dan digoreng. Saat digoreng, sayuran yang ada di dalam tahu akan keluar sehingga dinamai tahu berontak. Ada juga Keong Kuah Pedas, dengan bahan utama keong sawah yang dimasak berkuah dengan bumbu-bumbu kuat yang memberi cita rasa pedas dan segar.

Lalu ada Dage, kudapan mirip kue yang berbahan dasar ampas kacang yang digumpalkan dan dijamurkan. Biasa disajikan berupa goreng tepung berbumbu dan disantap dengan cabai rawit. Selain itu, ada empal basah, berupa masakan berbahan dasar daging dan tetelan sapi yang dimasak dengan kuah santan yang kental. 

6. Wisata Purwokerto

Sesuai julukannya sebagai Kota Wisata, Purwokerto memiliki beberapa tempat wisata terutama wisata alam andalan yang berskala nasional, berupa gua, air terjun dan wana wisata (perpaduan tempat wisata alam dan buatan). Salah satunya adalah Hutan Pinus Limpakuwus. Wisata alam nan indah ini buka setiap hari dari pagi sampai sore hari.

Di area wisata ini, pengunjung bisa menyaksikan sapi-sapi yang merumput di padang penggembalaan. Disediakan juga fasilitas camping ground yang luas untuk menghabiskan malam di area Hutan Pinus Limpakuwus.

Destinasi wisata lainnya di Purwokerto antara lain Pancuran Pitu, Pancuran Telu, Gua Sara Badak, Museum BRI, Curug Gede, Curug Ceheng, Curug Belot, Curug Cipendok, dan Masjid Saka Tunggal. Lalu ada Bumi Perkemahan Kendalisada, Telaga Sunyi, Mata Air Panas Kalibacin, Bendung Gerak Serayu, Wahana Wisata Lembah Combong, Combong Valley Paint Ball and War Games, Serayu River Voyage, Baturraden Adventure Forest dan masih banyak lagi.


Posting Komentar

0 Komentar